Membangun kepercayaan dalam hubungan rumah tangga sangat penting untuk menciptakan ikatan yang kuat dan harmonis antara pasangan. Kesetiaan dan komitmen merupakan dua aspek penting dalam membangun kepercayaan tersebut. Berikut adalah penjelasan mengenai pentingnya kesetiaan dan komitmen dalam hubungan rumah tangga :
- Kesetiaan membangun kepercayaan. Kesetiaan adalah dasar dari kepercayaan dalam hubungan. Pasangan yang setia menunjukkan bahwa mereka dapat diandalkan, dapat dipercaya, dan berkomitmen untuk menjaga hubungan tersebut. Dengan adanya kesetiaan, pasangan dapat merasa aman dan yakin bahwa mereka tidak akan dikhianati atau ditinggalkan.
- Kesetiaan memperkuat ikatan emosional. Ketika pasangan saling setia, mereka menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat. Dalam hubungan yang setia, pasangan saling mendukung, saling melindungi, dan saling memprioritaskan. Ini membantu membangun kedalaman dan keintiman dalam hubungan, serta membuat pasangan merasa didukung dan dicintai sepenuh hati.
- Kesetiaan menciptakan rasa aman. Ketika pasangan merasa yakin bahwa pasangan mereka setia, mereka merasa aman dalam hubungan tersebut. Rasa aman ini melibatkan kepercayaan bahwa pasangan tidak akan mencari hubungan romantis atau seksual dengan orang lain. Hal ini menciptakan lingkungan yang stabil dan menyelamatkan di mana pasangan dapat berkembang bersama.
- Komitmen menunjukkan keseriusan. Komitmen adalah kesediaan untuk tetap berinvestasi dan bekerja keras untuk menjaga hubungan rumah tangga. Ketika pasangan menunjukkan komitmen yang tinggi, mereka mengirimkan pesan bahwa mereka siap untuk mengatasi tantangan, menghadapi konflik, dan menjaga hubungan tersebut bertahan dalam jangka panjang.
- Komitmen memberikan kepastian. Dalam hubungan yang komited, pasangan memberikan kepastian bahwa mereka akan tetap berada di samping pasangan mereka dalam suka maupun duka. Hal ini menciptakan kepercayaan bahwa pasangan akan tetap berjuang untuk memperbaiki masalah, memperkuat ikatan, dan menghadapi rintangan bersama.
Kesetiaan dan komitmen saling terkait dan saling mendukung dalam membangun kepercayaan dalam hubungan rumah tangga. Dengan kesetiaan dan komitmen yang kuat, pasangan dapat menciptakan lingkungan yang saling mendukung, penuh kepercayaan, dan membangun hubungan yang langgeng dan bahagia.
Jika kita membicarakan kesetiaan maka tidak akan ketinggalan untuk membahas tentang lawan katanya, yaitu ketidaksetiaan. Dalam hal ini “ketidaksetiaan” merupakan suatu aksi yang timbul karena tidak adanya penghargaan terhadap pasangannya, bisa dengan ketidakjujuran, mengingkari komitmen, lepasnya ikatan emosional, kurangnya rasa nyaman dan menjadikan hubungan menjadi tidak menentu. Ketidaksetiaan dalam hubungan rumah tangga selalu terkait dengan apa yang dinamakan Puber.
Apa itu istilah puber…?
Istilah “puber” merujuk pada masa pubertas atau masa remaja yang ditandai dengan perubahan fisik, emosional, dan sosial yang signifikan pada individu. Pubertas adalah periode perkembangan yang terjadi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa.
Selama pubertas, terjadi berbagai perubahan fisik pada tubuh, seperti pertumbuhan payudara pada perempuan, pertumbuhan rambut pada wajah dan tubuh pada laki-laki, perkembangan organ reproduksi, dan perubahan suara. Selain itu, terjadi perubahan hormonal yang memengaruhi perkembangan seksual dan reproduksi.
Selain perubahan fisik, pubertas juga melibatkan perubahan emosional dan psikologis. Remaja mungkin mengalami fluktuasi suasana hati, perasaan kebingungan, eksplorasi identitas diri, dan mulai merasa tertarik pada hubungan romantis. Masa puber juga dapat ditandai dengan perkembangan kemandirian, pengembangan kemampuan berpikir abstrak, dan perubahan dalam hubungan dengan teman sebaya dan keluarga.
Masa puber merupakan periode penting dalam kehidupan seseorang, karena berbagai perubahan yang terjadi pada saat ini dapat berdampak pada perkembangan dan pembentukan identitas serta kepribadian mereka di masa dewasa. Selama masa ini, dukungan dan pemahaman dari keluarga, teman, dan orang dewasa yang bertanggung jawab dapat membantu remaja menghadapi tantangan dan perubahan yang mereka alami.
Apakah puber dikenal saat masa tua…?
Tidak, istilah “puber” secara umum digunakan untuk menggambarkan masa remaja atau masa pubertas, yaitu periode perkembangan yang terjadi sebelum mencapai usia dewasa. Pubertas biasanya dimulai pada awal remaja, di mana terjadi perubahan fisik, emosional, dan psikologis yang signifikan.
Untuk itu istilah ketidaksetiaan yang selalu dikaitkan dengan istilah puber sangatlah tidak pantas. Puber hanya dijadikan bahan ejekan atau olokan buat orang yang tidak setia terhadap pasangannya dan selalu melakukan tindakan yang keluar dari unsur komitmen dan kesetiaan terhadap pasangannya
. Pada masa tua atau usia lanjut, biasanya disebut masa dewasa atau masa usia lanjut. Masa ini ditandai dengan perubahan yang terkait dengan proses penuaan, seperti penurunan fungsi fisik dan kognitif, serta peningkatan risiko terjadinya penyakit tertentu. Proses penuaan ini biasanya terjadi setelah melewati masa dewasa muda dan dewasa tengah.
Jadi, meskipun ada perubahan yang terjadi pada tubuh dan kesehatan saat masa tua, istilah “puber” tidak digunakan untuk menggambarkan masa ini. Istilah yang lebih tepat untuk menggambarkan masa tua adalah masa dewasa atau usia lanjut.