Ada kalanya orang tua kesulitan menemukan cara yang efektif untuk berkomunikasi dengan anak-anaknya, hal ini banyak penyebabnya, diantaranya adanya perbedaan cara pandang terhadap sesuatu hal yang bisa saja dipengaruhi perbedaan kultur dan perkembangan zaman yang menyebabkan beda pola pikir.
Berikut 11 cara untuk berkomunikasi dengan anak yang efektif :
- Dengarkan dengan penuh perhatian.
Ketika berbicara dengan anak, berikan perhatian penuh pada apa yang mereka katakan. Duduklah dengan mereka pada tingkat mata mereka dan jangan terburu-buru. Tunjukkan bahwa Anda benar-benar peduli dengan apa yang mereka sampaikan.
- Gunakan bahasa yang sesuai.
Sesuaikan bahasa dan cara berbicara Anda dengan usia dan tingkat pemahaman anak. Jika anak masih kecil, gunakan kalimat yang sederhana dan jelas. Jika mereka lebih tua, Anda bisa menggunakan bahasa yang lebih kompleks, tetapi tetap jaga agar tetap mudah dipahami.
- Hindari kritik yang negative.
Usahakan untuk tidak mengkritik atau menyalahkan anak secara negatif. Fokuslah pada penguatan positif dan dorong mereka untuk melakukan yang terbaik.
- Bertanya dan mendengarkan.
Buatlah pertanyaan terbuka yang mendorong anak untuk berbicara lebih banyak. Dengarkan dengan cermat saat mereka menjawab. Jangan ragu untuk menunjukkan minat pada topik yang mereka bawa.
- Beri contoh positif.
Jadilah contoh positif dalam berkomunikasi. Tunjukkan sikap sabar, pengertian, dan empati ketika berbicara dengan anak.
- Hindari multitasking.
Ketika berbicara dengan anak, hindari penggunaan ponsel atau aktivitas multitasking lainnya. Ini akan menunjukkan bahwa Anda menghargai waktu dan perhatian mereka. Begitu juga saat kita berbicara dengan anak, simpan dulu ponsel Anda.
- Validasi perasaan mereka.
Biarkan anak menyatakan perasaan mereka dengan terbuka tanpa takut dihakimi. Validasi perasaan mereka dengan mengatakan hal seperti, “Saya mengerti kamu merasa kesal” atau “Saya senang kamu bahagia”.
- Jaga emosi Anda.
Cobalah untuk tetap tenang dan mengendalikan emosi Anda ketika berkomunikasi dengan anak. Jika Anda merasa kesal atau frustrasi, ambil waktu sejenak untuk tenang sebelum melanjutkan percakapan. Cari waktu dimana kondisi Anda sudah relaks, ini disarankan untuk orang tua yang dua-duanya bekerja. Usahakan waktu khusus untuk berkomunikasi dengan anak.
- Luangkan waktu bersama.
Ciptakan momen khusus untuk berkomunikasi dengan anak tanpa gangguan dari hal lain. Ini bisa berupa waktu makan bersama, perjalanan, atau kegiatan khusus lainnya. Waktu tidak harus pergi keluar rumah, saat-saat bersama di rumah-pun dapat menjadi momen yang berharga bagi kita untuk menjalin komunikasi.
- Dukung minat mereka.
Jika anak tertarik pada sesuatu, dukung dan tampilkan minat pada hobi atau kegiatan mereka. Ini akan memperkuat ikatan antara Anda dan anak. Pastinya minat yang dikehendaki harus positif dan realistis. Cari tahu, apakah minat anak timbul dari dirinya atau kemauan teman-temannya. Arahkan dengan halus dan tidak terkesan menyalahkan.
- Rendahkan ego kita.
Terkadang orang tua karena posisinya merasa harus dihormati dan harus dituruti, hal ini tidak semuanya benar. Dalam berkomunikasi dengan anak hendaknya kita turunkan dahulu ego kita sebagai orang tua. Jika ego kita muncul, anak merasa melakukan apa yang kita kehendaki dengan perasaan terpaksa.
Ingatlah bahwa setiap anak unik dan mungkin ada gaya komunikasi yang lebih efektif untuk setiap individu. Selalu perhatikan respon anak dan sesuaikan cara Anda berkomunikasi sesuai kebutuhan dan perkembangan mereka. Komunikasi yang baik adalah kunci untuk membangun hubungan yang sehat dan erat dengan anak-anak.