Entrepreneur yang sukses rata-rata mempunyai karakteristik yang terdiri dari unsur 5K, yaitu :
1. KEBERANIAN (yang SMART)
Tidak sembarang orang berani. Ada empat tipe pemberani, yaitu berani karena nekat, agak nekat, hati-hati, atau berani karena smart. Keberanian seseorang itu ditentukan dengan kemampuannya untuk mengatasi rasa takutnya sendiri dan juga pikirannya. Itulah yang disebut keberanian. Selain itu, seorang smart entrepreneur juga harus memiliki keberanian untuk terus mencoba dan mengurai masalah, karena setiap orang bisa dan mempu- nyai kemampuan akan hal itu, tergantung keinginan dan kemauan, dan inilah cikal bakal sebuah skill of entrepreneurship (lihat Risk Management).
2. KEMAMPUAN (credibility)
Selain kemampuan untuk mengatasi rasa takutnya, para entrepreneur yang sukses juga mempunyai kemampuan yang sebenarnya, yaitu :
- Strategic concept
- Skill (selling, communication, negotiation, leadership, and personality)
- Tactic
- Motivator
- Controll (Finance, Cashflow, Cost, Flow, dan lain-lain)
3. KREATIVITAS (creativity)
Seorang entrepreneur yang sukses pasti mempunyai kreativitas yang unggul. Tetapi, janganlah takut karena Anda dapat mempelajari kreativitas ini dari nol (lihat teori kesempurnaan). Kemampuan ini penting sekali untuk membuat bisnis kita bertahan, berkelit dari serangan pesaing, lolos dari tekanan persaingan, dan bertumbuh.
4. KETEGUHAN HATI (persistence)
Pepatah kuno mengatakan : Bila Anda sehat, tetapi takut sakit dan mati, maka Anda akan digelayuti perasaan takut yang tak kunjung selesai. Bila Anda berpendapat bahwa Anda adalah orang yang bisa mengidap sakit kapan pun juga, maka yang Anda takuti bukanlah kematian, melainkan diri Anda sendiri. Bertahan untuk hiduplah yang membuat umur Anda lebih panjang dari yang semula Anda perkiraan. Itulah motivasi.
Orang-orang yang sukses atau terkenal kebanyakan mempunyai tingkat “determinasi” yang tidak dimiliki oleh orang yang biasa-biasa saja. Yang pasti, kesuksesan itu tidak diraih dalam waktu yang singkat, tetapi membutuhkan proses, dan setiap proses saling mendukung untuk maju atau meningkatkan kinerja sebelumnya.
Keteguhan hati akan dapat Anda lakukan dengan baik karena cita-cita Anda bukan dilandasi dengan “nilai uang” semata, melainkan ada faktor lain selain pentingnya “uang”, yaitu :
- Jiwa sosial: ada pengabdian.
- Status Anda di mata keluarga atau lingkungan.
- Kebanggaan yang harus Anda miliki selama hidup Anda.
- Kemauan untuk keluar dari lingkungan Anda (ambisi).
Dengan keteguhan hati yang terus menyala, usaha Anda akan berakhir dengan kesuksesan. Tanpa hal itu, usaha Anda rasanya akan sia-sia. Perlu Anda ketahui, hampir 99% orang sukses baik di bidang bisnis (entrepreneur) ataupun di bidang penemuan suatu teknologi mempunyai suatu kekayaan (dalam hal ini kekuatan/kelebihan kami artikan sebagai kekayaan) di mana tidak sembarang orang memilikinya, yaitu KETEGUHAN HATI (DETERMINATION, FIRMNESS). Dengan kekuatan ini, seseorang bisa membuat apa yang sebelumnya tidak bisa ia lakukan, apa yang tidak mungkin bisa dibuat menjadi mungkin.
Sebagai contoh, dahulu orang melihat bulan itu sebagai dongeng. Lalu, timbul mimpi untuk pergi ke bulan, dan hanya waktu dan keteguhan hatilah orang bisa sampai ke sana. Thomas Alfa Edison di dalam menciptakan lampu yang sekarang ini kita pakai membutuhkan ribuan kali percobaan hingga akhirnya dia dengan tidak sengaja menemukan kawat wollfram. Anda sanggup???
Pepsi Cola mengalami kebangkrutan dahulu hingga tiga kali untuk mencapai kesuksesan seperti sekarang ini. Coca Cola hanya memproduksi 100 botol saja dalam tahun pertamanya. Bill Gates sering tertidur di dekat meja komputernya dan terus-menerus bergadang serta lupa segala-galanya, sehingga orangtuanya memutuskan bahwa dia tidak boleh menggunakan komputer itu lagi selama 9 bulan. Untuk menuntaskan keinginannya, Bill Gates harus tidak tidur selama 36 jam lebih dan hanya tidur dalam beberapa jam.
Hanya ada satu syarat awal untuk sukses dalam bentuk usaha apa pun, yaitu keteguhan hati. Galilah tambang emas yang ada dalam pikiran Anda, bukan dari dalam tanah untuk mencari kekayaan.
Seseorang yang bernama R.U Darby ingin kaya dan mendengar bahwa banyak emas di bukit sana. Kemudian, mulailah ia membeli dan memilih tanah di bukit tersebut untuk memulai bekerja menggali emas dan bercita-cita untuk menjadi orang kaya. Setelah berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, ia menemukan satu biji emas. Kemudian, dia membeli mesin bor besar dengan harapan mendapatkan emas lebih banyak lagi. Setelah dia mengumpulkan uang banyak untuk membeli mesin, dia memulai pekerjaannya. Di benaknya dia berkhayal, bahwa sebentar lagi dia menjadi penambang emas yang kaya raya.
Penggalian berlangsung, dan tiba-tiba jalur atau urat emas menghilang tanpa diketahui penyebabnya. Lalu, dia dan timnya menggali dan terus menggali, tetapi hasilnya sia-sia. Setelah beberapa puluh meter dia menggali, akhirnya diputuskannya untuk berhenti karena ia tidak kuat lagi menanggung beban mental dari harapannya yang terlalu besar. Dijualnya mesinnya beserta tanahnya ke seorang tukang rongsokan seharga 100 dolar. Kemudian, ia kembali ke kampungnya.
Ternyata tukang rongsokan itu tidak sembarang mengambil sikap. Dia membeli awalnya hanya untuk membeli mesin bekasnya. Lalu, ia mengundang seorang insinyur Geologi dan tambang untuk meninjau mengapa jalur emas itu menghilang. Setelah diteliti lebih detail, ternyata hanya ada satu faktor, yaitu bahwa pemiliknya semula, R.U. Darby, tidak memahami dan mengetahui bahwa ada “jalur patahan” dan dia telah menggali cukup jauh dari jalur patahan tersebut. Setelah dihitung, kira-kira tinggal tiga meter lagi jalur patahan itu ditemukan. Akhirnya, tukang rongsokan itulah yang menemukan tambang emas tersebut dan kaya, karena dia memiliki skill dan SMART, sebaliknya, R.U. Darby tidak memiliki satu syarat, yaitu KETEGUHAN HATI dan juga skill.
Bisnis itu ibarat mengarungi lautan, di mana kita melewati pulau-pulau, dan kadang mampir di pulau yang kosong. Oleh karena itulah diperlukan keteguhan hati. Seorang smart entrepreneur juga harus memiliki beberapa hal jika ia ingin tetap teguh pada visi, pendirian, dan cita-citanya, yaitu :
- Determinasi yang kuat. Dia tidak mundur dan tidak gentar, maju selangkah demi selangkah, dan bila perlu bertahan selama mungkin untuk menunggu waktu yang tepat agar dapat melangkah lagi.
- Keyakinan pada diri sendiri dan pikirannya, bahwa ia dapat mencapai “ke sana” (power of mind). Keyakinan diri ini bagaikan roh keteguhan hati. Tanpa keyakinan akan kemampuan Anda ialah ibarat karung tanpa isi, atau badan tanpa roh. Bisnis Anda itu kosong tanpa inovasi, kreativitas, dan pergerakan yang berarti. Lima puluh persen kesuksesan bisnis Anda ditentukan oleh keyakinan Anda pada diri sendiri bahwa Anda dapat ke sana.
- Keuletan, kata ulet itu sendiri berarti lentur dan tidak mudah patah. Jadi, kami menyebutnya pantang menyerah atau “unbreakable” atau “unstoppable”. Keuletan juga harus mempunyai fleksibilitas, kelenturan dan solid dalam teamwork.
- Sedikit “keras kepala” atau “konsep kuat”, ada perbedaan antara keras kepala dan konsep kuat, dan kami lebih cenderung untuk memilih kosep kuat. Seorang yang keras kepala cenderung tidak mau menerima pendapat orang lain (kepala batu). Seorang yang keras kepala memiliki sifat dominasi yang kuat. Namun, seorang yang memiliki konsep kuat cenderung mempertahankan konsepnya selama orang tidak bisa mematahkannya. la adalah seorang yang rasional kuat dan strong analitic, tetapi masih bisa diubah. Jadi, seseorang yang memiliki konsep kuat akan selalu mempunyai keteguhan hati di benaknya.
- Daya tahan yang luar biasa (unstoppable), hampir 100% orang yang sukses baik di dunia bisnis ataupun bukan mempunyai misi yang kuat dan pantang menyerah, karena mereka mempunyai daya tahan di dalam menerima kondisi yang ada, dan hal ini cukup membuat orang bisa meraih mimpinya. Ibarat sebuah mesin yang bandel dan tidak rewel. Dalam medan yang berat, sulit, dan berkelok-kelok, jalan yang rusak dan sebagainya, ia tetap tangguh. Mobil yang bermesin seperti ini pun pasti laku, sekalipun bentuknya (body) jelek.
5. KEBERUNTUNGAN
Sedangkan “K” yang kelima ini ada di luar kuasa kita. Kita sering menyebutnya “hoki” atau “lucky”. Namun demikian, kita bisa menyiasati situasi agar keberuntungan itu hinggap pada diri kita. Keberuntungan mempunyai “mata”, dan ia akan memilih orang yang benar-benar siap untuk menerimanya. Banyak orang yang beruntung, namun belum siap untuk menerimanya (atau lengah). Keberuntungan membutuhkan waktu.