Saya sering mengajukan pertanyaan lingkungan terdekat saya yang sedang berusaha, mengenai entrepreneurship : “Anda sedang membuka usaha ya?” Jawaban mereka rata-rata sama, yaitu, “Ya, Pak. Tetapi, usaha kecil-kecilan kok.” Saya biasanya kembali bertanya, “Apa yang Anda maksud dengan ‘kecil-kecilan’ itu?” Mereka lalu menjawab, “Yah, saya baru memulainya.”
Hampir sebagian besar orang ketika ditanya mengenai usahanya yang baru ia mulai menjawab, “Usaha kecil-kecilan kok” atau jawaban yang sejenis dengan itu. Mengapa mereka menjawab seperti itu? Itulah motto bisnis yang salah, SALAH BESAR! Jawaban seperti itu tidak mengandung unsur “sell your business” dan jelas menunjukkan bahwa mereka tidak atau kurang memiliki rasa percaya diri. Ketika Anda memiliki motto bisnis yang salah, Anda telah :
- Mengecilkan arti bisnis Anda sendiri. Dengan berkata bahwa bisnis Anda adalah bisnis yang “kecil- kecilan”, Anda telah mengecilkan arti bisnis Anda. Seharusnya Anda berkata, “Bisnis saya baru beromzet kecil.”
- Mendemotivasikan diri Anda. Jawaban yang seperti itu menunjukkan bahwa seolah-olah Anda berpikir bahwa “Jangan tanya dulu, bisnis saya masih kecil. Nanti kalau sudah besar baru saya informasikan kepada Anda. Andalah yang harus memotivasi diri Anda sendiri. Tidak ada orang lain yang akan memotivasi diri Anda. Anda sebaiknya berkata, “Kami sekarang telah merintis bisnis sendiri, di mana produk utama kami adalah … (isi dengan produk utama Anda). Omzet kami baru (omzet Anda). Yah, kami sedang menjajaki untuk memperluas pasar dan pelanggan kami!”
- Menjadikan diri Anda tidak yakin terhadap bisnis tersebut. Bila Anda yakin dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi bahwa bisnis Anda akan berkembang, semua orang akan tertarik untuk mendengar dan mencoba melakukan relationship dengan Anda dan memanfaatkan Anda. Di sisi lain, Anda bisa memanfaatkan ketertarikannya untuk membantu membesarkan bisnis Anda. “Sell your business as soon as possible. Be confidence!“.
- Menutup “networking” Anda sendiri atau kesempatan yang lain. Dengan mengecilkan arti bisnis Anda, orang lain tidak tertarik pada bisnis Anda, sementara Anda ingin membesarkannya. Jadikanlah orang lain sebagai “corong” atau “influencer” bagi bisnis Anda, atau bila perlu “provokator” untuk memajukan bisnis Anda kepada orang lain lagi yang ia kenal, misalnya saudaranya, teman nya, orangtuanya, dan lain-lain. Bahkan, siapa tahu ia akan menjadi pemasar Anda. Tetapi, ingatlah bahwa Anda harus memberikan informasi (yang benar dan tepat, bukan asal informasi lalu dibumbu ini dan itu. Itu keliru) dan bukan pertumbuhan bisnis yang dipercepat, yaitu berikanlah informasi tentang produk atau manfaatnya bila ia bergabung dengan Anda. Jadi, jangan menjadikan dia “calon kompetitor” Anda (seolah-olah Anda takut). Jadikan dia calon pelanggan Anda atau prospek.
- Menunjukkan bahwa Anda tidak mempunyai “selling skill”. Perkataan Anda menunjukkan bahwa Anda tidak mampu menjual bisnis Anda (produk) kepada orang lain. Kunci bertumbuhnya suatu usaha ialah “How to sell your business“, juallah bisnis Anda sedini mungkin untuk menciptakan ketertarikan orang atas pelayanan Anda, produk Anda, manfaat, solusi, ataupun hal lain yang ingin Anda tawarkan. Ingatlah bahwa “selling skill” ialah embrionya entrepreneurship. Buatlah orang lain kagum kepada Anda dan tertarik untuk memanfaatkan bisnis Anda sehingga dia akan senang hati ikut mengembangkan dirinya atau usahanya. Anda mempunyai “selling point” untuknya, bukan untuk Anda.
Anda juga harus menunjukkan bahwa Anda :
- Mampu
- Hebat dan memiliki rasa percaya diri
- Profesional
- Bisa menjadi tumpuan bagi orang lain (prospektif)
- Attractive and make him interesting
- Mempunyai konsep bisnis yang kuat
Dengan begitu, siapa yang Anda ajak bicara pasti tertarik untuk mendengar Anda, dan Anda bisa memanfaatkannya untuk menjadi bagian di dalam membesarkan bisnis Anda. Katakanlah kepadanya, “Oh, ya. Sekarang saya menjadi pengusaha. Baru beromzet kecil. Saya ingin membesarkannya dan sekarang saya baru meningkatkan kinerja dengan mempromosikannya secepatnya. Apakah Anda sudah mengetahui produk kami atau solusi yang kami tawarkan? Atau, manfaat dari bisnis kami bagi Anda? Mari, apa yang bisa kita kerjakan buat keuntungan bersama? Apa Anda setuju?” Jangan malu! Kebanyakan orang malu untuk berkata demikian. Mengapa Anda harus malu? Toh Anda tidak mencuri? Sekarang Anda harus bangga bahwa Anda adalah “business owner”, bukan “pegawai”, iya kan?
Itulah contoh motto bisnis yang benar, yaitu mengandung “selling point” sehingga Anda telah membuat orang sedikit kagum dan terpana kepada Anda.
Semoga sukses.